Jumat, 10 Maret 2017

Bunga Kelabu

aku tak pernah menuliskanmu
dalam sebuah puisi yang indah
aku tak pernah sempat merangkai kata
sebelum bertemu denganmu
aku tak pernah menemukan
setangkai mawar di dalam genggamanmu
engkau berbeda
dari semua lelaki yang pernah hidup disini
jika aku mampu memegang pena saat ini ingin aku menyusun kata-kata
yang tak mampu terucap
aku merangkai tiap tangkai bunga berwarna kelabu
aku membawanya menuju taman didepan rumah
kudapati dirimu berdiri di depan lampu taman
dengan selembar foto yang tak pernah ku tahu apa rupanya
ingin ku berikan bunga di tanganku
tak jauh aku berjalan di taman itu, hujan turun dengan derasnya
masih jauh aku melangkah
dari lampu taman itu
aku membiarkan hujan menghujamku dengan ganas
hujan berhenti tiba-tiba
kau melihatku seperti kucing tertangkap tangan menyoroti ikan
dingin menusuk tiap tulangku
pucat, seperti kutu mati
dengan diam, kau peluk aku dengan mantelmu
dengan senyum yang memiliki berbagai makna
tak lama engkau kembali berjalan
menuju lampu taman yang sama
dengan banyak jarak
kuperhatikan bunga dalam genggamanku
masih berwarna kelabu, pelangi enggan mewarnai
aku memberanikan diriku melihatmu
kau menatapku, tetap dengan makna
yang tak pernah kutahu
Surabaya, 10 Maret 2017
Untuk lelaki dibalik kacamata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar