Selasa, 07 Februari 2017

Tak Tepat Waktu

Senyum dan tatapanmu tak pernah berubah
Masih sama menatapku dengan malu, mungkin sesekali cinta
Dengan lembut sapaan itu menyentuh telingaku
"Hai, apa kabar?"
Dan tak lama tanganmu kembali membelai rambut yang sudah lama mengering
Hatimu mendung
Ada kehilangan yang begitu kau sesali
Tangis sekuat tenaga kau kubur bersamanya
Kau tak mengizinkanku memelukmu
Untuk sekedar tau apa yang kau rasakan saat ini
Tak peduli, segera kurengkuh tubuhmu Sekedar untuk tau bagaimana rasanya kehilangan
Aku tahu kini, ada yang berubah darimu
Rasa bibirmu tak lagi hambar
Dia manis, ditambah aroma pahit diluar
Kau mencoba berlari dan terkurung dalam kesedihanmu
Ingatan kembali menghantam
Menampar diri yang kembali mabuk pada anggur yang sama
Mereka saling berbisik, saling memaki
Bodoh kau manusia
Tercekik keegoisan perasaan
Terusik keegoisan logika
Meragu dan menyalahi semua
Keputusanmu tak tepat waktu
(Selasa, 7 Februari 2017)
Diatas atap yang langitnya paling kau dambakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar