Kamis, 01 Desember 2016

Penguasa Ilmu

Ibu mengatakan "carilah dia, maka engkau akan menguasai dunia"
Buanglah waktumu, tenagamu, bahkan hidupmu untuknya
Dialah hidup, kau akan mati tanpanya
Ibu tak pernah tahu, hidup yang dia gema-gemakan
Para penguasa ilmu itu
Hanya mementingkan sistem-sistem birokrasi yang berlaku
Dia tak peduli tumpukan buku-buku yang telah dibacanya
Apakah sudah benar benar terisi pada anak-anak dungu itu
Dia tak pernah peduli waktu yang kubuang dengan penuh emosi
Apakah sudah bernilai dimatanya
Dia tak pernah peduli, dengan tulisan-tulisan yang dibuat dengan otak panas
Apakah sudah memenuhi arsip arsip yang dimilikinya
Yang para penguasa ilmu elu-elukan hanya angka, ia tak pernah peduli bagaimana dan berapa lama angka itu akan bertahan di otak kosong mereka
Yang para penguasa ilmu elu-elukan hanya tepat waktu, ia tak pernah peduli mata dan otak mereka yang memikirkan euforia dan onani
Yang para penguasa ilmu elu-elukan hanya tumpukan kertas yang bahkan mungkin hanya dia baca hanya judul awalnya
Ibu masih saja mengelu-elukan nya
Membenciku dan mencintai pundi-pundinya dan memberikan nya kepada sang dewa yang katanya memberikan hidup
Ibu masih saja terbuai citranya yang elok
Ibu masih saja, membunuh otakku di tangan nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar