Minggu, 31 Juli 2016

Kembali (II)

selamat pagi dunia, inilah suara nyanyian ku
kubuka mataku, membiarkan pancaran sinar itu masuk
tanpa terpaksa, apalagi dibuat-buat
senyum ini tercipta untukMu
yang mengijinkan ku menikmati setiap aroma embun pagi
mendengarkan kicauan burung yang hinggap di jendela kamarku
memandang mereka yang selalu memberikan senyum yang sama dengan apa yang kuberikan
tanpa terpaksa, apalagi dibuat-buat
masih dengan nafas yang sama, aku menggemakan suaraku
dengan lembut, perlahan suaraku memenuhi udara
aku melantunkan pujian, tanpa ragu-ragu
karena aku tahu, kasihMu ya dan amin
membiarkan semua mata menuju pada senyumku
mereka mendengar, tak lama mereka merasa
dan dengan pasti mereka akan selalu menanti
menanti pagi dengan suara kasihMu
dan senyum kembali tersimpul manis dibibirku
karena kebahagiaan mereka adalah milikku juga.
selamat pagi dunia, inilah suara nyanyianku
suara ku parau, aku tak mampu melantunkan senandung pagi ini
pagi ini, langit bersedih
sekawanan burung berbaris, namun enggan bersua
tangis menyapu semua senyuman yang terbentuk kemarin
aku tak bisa menyalahkan mereka
aku tak bisa menyalahkan diriku sendiri
saat ini, mereka melihatku tertidur pulas
mereka tak rela, tapi mereka tak mampu membangunkanku
mereka sedih, mereka tak bisa menikmati alunan nada yang kulantunkan
dalam diam, aku melantunkan suaraku
mungkin aku kembali, namun suaraku takkan pernah habis
menghidupkan senyum yang mungkin hanya akan terenggut pagi ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar